Minggu, 09 Oktober 2011

cemas menunggu ajal

Aku penuh debar dan sungguh cemas menunggu hari kematian
Karena dia datang tanpa kuketahui
Aku takut di waktu ketibaan kematian
Aku tidak tahu, di dalam taat atau di dalam kedurhakaan
Di dalam aku mengingati-Nya atau di dalam kelalaian
Di waktu taat, husnul khatimahlah
Jika di waktu durhaka, su’ul khatimah
Aduh, cemas aku setiap waktu bila mengingati mati
Karena aku tidak tahu nasibku, husnul khatimah atau su’ul khatimah
Hatiku resah selalu, jiwa aku terganggu tapi orang tidak tahu
Aduh, mati adalah penutup segala-galanya
Apa yang dikerjakan dan yang dirasakan oleh hati itulah yang dibawa Akhirat
Di sana segala-galanya dinilai
Jika salah, di sana tidak dapat dibetulkan lagi


Tuhan!
Hatiku sungguh cemas
Aku harap matikanlah aku di waktu aku mentaati-Mu
Atau di waktu mengingati-Mu
Kalau berlaku sebaliknya, karena kelemahanku
Karena aku ini hamba-Mu, tidak dapat mengelak dari kelemahan ini
Dengan rahmat-Mu Tuhan, ampunkanlah dosa-dosaku di waktu ini
Bila dosaku Engkau ampunkan
Aku seperti tidak membuat dosa
Maka ringanlah bebanku di waktu ke sana
Itulah harapanku pada-Mu Tuhan
Di waktu detik kematianku
Engkau saja yang dapat menyelamatkanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

setiap commen hendahlah membina dan mermanfaat untuk semua, sesuai dengan adab dan budaya timur